Awali main futsal dari titik tengah

Sama dengan sepakbola (soccer), futsal pun mengawali pertandingan dari titik tengah. Setelah suit/tos-tosan/gambreng nentuin siapa yang duluan, yang menang akan mendapat kesempatan memilih. Milih tempat atau bola duluan.


Kalau milih bola duluan, maka teamnya akan mendapat privilege untuk memainkan bola duluan. Bola harus diletakkan di titik tengah dan bedanya dengan sepakbola adalah, bolanya boleh langsung ditendang ke gawang. Kalau sepakbola, harus dioper dulu, gak mungkin juga langsung tendang, jauh booo...


Babak kedua, gantian... lawannya yang megang bola duluan...





nb: Photo by Dyaning Kartiko

Ikat Tali Sepatu sekencang mungkin

Sebelum bertanding futsal, sangat disarankan untuk mengikat tali sepatu sekencang mungkin. Hal ini untuk menghindari lepasnya sepatu pada saat terinjak lawan/kawan, ataupun pada saat menendang bola dengan keras.

Selain itu, lepasnya sepatu/ikatan tali sepatu pada saat bertanding akan mengganggu ritme permainan. Kalaupun hal ini terjadi, jangan mengikatnya ditengah lapangan karena resikonya besar. Jadi sebaiknya keluar dulu dari garis permainan, ikat tali sepatunya dengan kencang, dan kembali bermain secepatnya, karena rekan2 membutuhkan anda di lapangan...

Photo by: Dyaning Kartiko

Menendang Bola

Salah satu skill terpenting bagi pemain futsal, adalah menendang bola. Tidak boleh ada seorangpun pemain futsal, yang nggak bisa nendang bola. Semua harus BISA !

Jangan pernah ikutan maen futsal kalau skill ini tidak dikuasai... Bisa-bisa cuman lari kesana-kemari doang, kan capek... Emangnya wasit?

Untuk menendang bola, ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu sbb:

1. Ancang-ancang, ambil beberapa langkah dibelakang bola, untuk mempersiapkan 'ledakan'.

2. Nendang bola, terjadi pada saat terjadi pertemuan antara bola dengan kaki. Pastikan yang nendang bola cuma satu kaki, jangan dua-duanya...

3. Post nendang. Ikuti ayunan kaki. Jangan langsung berhentikan kaki, setelah impact dengan bola, karena akan menimbulkan kram atau cedera. Buka mata lebar-lebar, kita kan laki-laki, bukan banci...

nb: Photo by Dyaning Kartiko